Senin, 13 November 2017

Pindahan, kamar

0 komentar
Yak hallo semua, melanjutkan tulisan sebelumnya, disini aku mau ceritain pindahanaku dari Nordhausen ke Halle (Saale).

Singkat cerita aku dapet kamar di Studentenwohnheim, Studentenwohnheim itu semacam kos kosan yang hanya boleh ditempati sama pelajar dan ini ada hubunganya sama studentenwerk dan mungkin sama Universität juga (harusnya sih iya ya).
Kamar aku bentuknya seperti Apartment gitu, kamar dengan kamar mandi dan dapur di dalamnya. Ukurannya gak terlalu kecil tapi juga gak terlalu besar, ditempati sendiri sangat cukup, berdua pun masih ok tapi aku tinggal sendiri dikamar ini.

Tanggal 1 Oktober 2014 aku berangkat dari Nordhausen ke Halle untuk mengambil kunci kamar baruku sambil membawa barang yang harus aku pindahkan dari kota lamaku. Aku dibantu pacarku. Kami membawa masing masing satu koper, setelah mendapatkan kunci, aku langsung bergegas ke kamar melihat bentuk kamar aku, menata tata letak yang aku inginkan sembari mengeluarkan barang-barangku dari koper dan menatanya, karena setelah koper kosong kami harus kembali ke Nordhausen untuk membawa sisa barangku yang masih disana. Untungnya kami membeli regionalticket yang berlaku dari seharian, seingatku harga tiket saat itu 27€ untuk dua orang dan bisa kami pakai untuk bolak balik, termasuk menguntungkan dengan harga segitu.
Siang itu kami kembali ke Nordhausen, perjalanannya memakan waktu 1,5 jam, setelah selesai mengemasi barang-barang yang tersisa, aku kembali ke Halle sore harinya.
Malam itu, kamarku masih berantakan karena barang-barang yang berserakan, tapi karena aku sudah lelah maka kubiarkan seperti itu yang penting kasurku bisa ditempati.

Keesokan harinya aku dibantu pacarku sibuk merapihkan kamar, setelah agak rapih kami memutuskan untuk keluar melihat-lihat kota ini sambil berbelanja keperluan kamarku.

Tibalah kami di toko yang bernama Xenos, toko peralatan rumah, disana aku membeli gorden (aku memilih warna gelap dan lumayan panjang sampai menyentuh lantai kamarku, karena kupikir akan berguna saat musim panas dan terbukti berguna 😆), sikat WC, alat bersih-bersih seperti sapu dan pel, keset untuk kamar mandi, plastik sampah, tisu kamar mandi dan tisu dapur, dan cairan-cairan pembersih rumah.


Waktu berlalu begitu cepat, kamarku ini sudah tiga tahun lebih kutinggali, barang-barangku sudah banyak bertambah, terlebih alat dapurku akibat aku sangat suka memasak.
Aku sangat nyaman dengan kamarku.
Aku termasuk orang yang jarang keluar rumah karena terlalu nyaman dikamar.
Kamarku yang hangat...




Halle (Saale), 13. 11.2017

Sabtu, 11 November 2017

Mencoba memulai kembali

1 komentar
Hai semuanya,

Gak terasa udah 3 tahun lebih sedikit tinggal di Halle, kuliah udah di semester atas, kerja alhamdulillah masih di tempat yang sama udah 2 tahun. Entah kenapa kadang ngerasa kayak monoton, tapi banyak juga pengalaman baru yang sebenernya di dapet. Mau ceritain semuanya dari awal tapi berat buat mulainya, beratnya lebih ke males atau begitu udah ada niat buat nulis tiba-tiba malah lupa mau tulis apa. Maunya sih bikin judul sendiri buat cerita-cerita yang mau di sharing, mau di coba deh, pengantarnya tulisan ini dulu baru ke tulisan berikutnya ya. InsyaAllah di ceritain gimana awal pindahan ke kota ini sampai sudah 3 tahun disini.

Sampai di tulisan berikutnyaa...

Rabu, 26 April 2017

U Buntu

0 komentar
Buntu

U

Buntu


Ubuntu adalah salah satu distribusi Linux yang berbasiskan pada Debian dan memiliki interface desktop. Proyek Ubuntu disponsori oleh Canonical Ltd (perusahaan milik Mark Shuttleworth). Nama Ubuntu diambil dari nama sebuah konsep ideologi di Afrika Selatan yang berarti "kemanusiaan kepada sesama".


Sumber: id.m.wikipedia.org

Selasa, 21 Februari 2017

~

0 komentar
Sesosok lelaki yang selalu memandangiku dengan tatapan tanya kini mulai menyapaku,
setelah setahun berlalu, 4 minggu yang lalu lah kami memulai percakapan, itupun karena kami kebetulan di bagian yang sama.
Setelah hari itu meskipun kami berada di bagian yang berbeda, dia selalu melewati tempatku untuk sekedar mengucapkan "Hallo".
Mingu lalu, dia mengajakku mengobrol dengan obrolan yang tak penting, dia mengomentari matahri yang dengan indahnya menampakkan diri setelah seharian dia bersembunyi.
Tanpa ku sadari tapi aku ingin bertemu dengannya untuk sekedar bercengkrama.
Entah kapan hal itu akan terjadi, tapi aku selalu berharap bertemu dengannya, berharap pertemuan tak terduga.
Bukan aku mendua, tapi entah apa...


Halle, 17.12.16